EKSTRAKSI, PEMISAHAN
SENYAWA, DAN IDENTIFIKASI
SENYAWA AKTIF
Nama : Abim Fahri
NIM : 16.732
Abstrack
Extraction is the process of separation of mixtures of
materials with
using a suitable solvent. The extraction process is stopped
when equilibrium is reached between the concentration of the compound in a
solvent with a concentration in plant cells. After the extraction process, the
solvent is separated from the sample by filtration. Extract difficult start is
separated by a single separation techniques to isolate a single compound.
Therefore, the initial extract to be separated into fractions which have
polarity and molecular size of the same.
Identification of compounds is done by
using color, solubility determination, Rf number and characteristics of the UV
spectrum. Identify the most important and used is broad absorption spectrum
measurement using a spectrophotometer.
Keywords : Extraction, Identification of Compounds
Abstrak
Ekstraksi merupakan proses pemisahan bahan dari campurannya dengan
menggunakan pelarut yang sesuai. Proses ekstraksi dihentikan
ketika tercapai kesetimbangan antara konsentrasi senyawa dalam pelarut dengan
konsentrasi dalam sel tanaman. Setelah proses ekstraksi, pelarut dipisahkan
dari sampel dengan penyaringan. Ekstrak
awal sulit dipisahkan melalui teknik pemisahan tunggal untuk mengisolasi
senyawa tunggal. Oleh karena itu, ekstrak awal perlu dipisahkan ke dalam fraksi
yang memiliki polaritas dan ukuran molekul yang sama.
Identifikasi golongan senyawa dilakukan dengan uji warna,
penentuan kelarutan,
bilangan Rf dan ciri spectrum UV. Identifikasi yang paling penting
dan digunakan secara
luas ialah pengukuran spektrum serapan dengan menggunakan
spektrofotometer.
Kata Kunci : Ekstraksi, Identifikasi Senyawa
PENDAHULUAN
EKSTRAKSI
Jenis-jenis metode ekstraksi yang dapat digunakan adalah sebagai
berikut :
·
Maserasi
Maserasi merupakan metode sederhana yang paling banyak digunakan.
Cara ini sesuai, baik untuk skala kecil maupun skala industri.(Agoes,2007).
Metode ini dilakukan dengan memasukkan serbuk tanaman dan pelarut yang sesuai
ke dalam wadah inert yang tertutup rapat pada suhu kamar. Proses ekstraksi
dihentikan ketika tercapai kesetimbangan antara konsentrasi senyawa dalam pelarut
dengan konsentrasi dalam sel tanaman.
Setelah proses
ekstraksi, pelarut dipisahkan dari sampel dengan penyaringan
·
Ultrasound – Assisted
Solvent Extraction
Merupakan metode maserasi yang dimodifikasi dengan menggunakan
bantuan ultrasound (sinyal dengan frekuensi tinggi, 20 kHz). Wadah yang
berisi serbuk sampel ditempatkan dalam wadah ultrasonic dan ultrasound.
Hal ini dilakukan untuk memberikan tekanan mekanik pada sel hingga
menghasilkan rongga pada sampel. Kerusakan sel dapat menyebabkan peningkatan
kelarutan senyawa dalam pel- Mukhriani arut dan meningkatkan hasil ekstraksi
·
Perkolasi
Pada metode perkolasi, serbuk sampel dibasahi secara perlahan
dalam sebuah perkolator (wadah silinder yang dilengkapi dengan kran pada bagian
bawahnya). Pelarut ditambahkan pada bagian atas serbuk sampel dan dibiarkan
menetes perlahan pada bagian bawah. Kelebihan dari metode ini adalah sampel
senantiasa dialiri oleh pelarut baru. Sedangkan kerugiannya adalah jika sampel
dalam perkolator tidak homogen maka pelarut akan Sulit menjangkau seluruh area.
Selain itu, metode ini juga membutuhkan banyak pelarut dan memakan banyak
waktu.
·
Soxhlet
Metode ini dilakukan dengan menempatkan serbuk sampel dalam sarung
selulosa (dapat digunakan kertas saring) dalam klonsong yang ditempatkan di
atas labu dan di bawah kondensor. Pelarut yang sesuai dimasukkan ke dalam labu
dan suhu
penangas diatur di bawah suhu reflux. Keuntungan dari metode ini
adalah proses ektraksi yang kontinyu, sampel terekstraksi oleh pelarut murni
hasil kondensasi sehingga tidak membutuhkan banyak pelarut dan tidak memakan
banyak waktu. Kerugiannya adalah senyawa yang bersifat termolabil dapat
terdegradasi karena ekstrak yang diperoleh terus-menerus berada pada titik
didih. Ekstraksi, Pemisahan Senyawa, dan Identifikasi ... 363
·
Reflux dan Destilasi
Uap
Pada metode reflux, sampel di masukkan bersama pelarut ke dalam
labu
yang dihubungkan dengan kondensor. Pelarut dipanaskan hingga mencapai titik didih. Uap terkondensasi dan kembali ke dalam labu. Destilasi uap
memiliki proses yang sama dan biasanya
digunakan untuk mengekstraksi minyak esensial
(campuran berbagai senyawa menguap). Selama
pemanasan, uap terkondensasi dan destilat (terpisah sebagai 2
bagian yang tidak saling bercampur) ditampung dalam wadah yang terhubung dengan
kondensor. Kerugian dari kedua
metode ini adalah senyawa yang bersifat termolabil dapat
terdegradasi (Seidel V 2006).
·
Pemisahan Senyawa Kromatografi
Lapis Tipis (Thin Layer Chromatography)
Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dan kromatograsi kolom pada
prinsipnya sama. Apabila suatu cuplikan yang merupakan campuran dari beberapa
komponen yang diserap lemah oleh adsorben akan keluar lebih cepat bersama
eluen, sedangkan komponen yang diserap kuat akan keluar lebih lama (Hostettman,1995).
KLT merupakan suatu teknik pemisahan dengan
menggunakan adsorben (fase stasioner) berupa lapisan tipis seragam
yang disalutkan pada permukaan bidang datar berupa Jurnal Kesehatan Volume VII No. 2/2014
lempeng kaca, pelat aluminium, atau pelat plastik. Pengembangan kromatografi
terjadi ketika fase gerak tertapis melewati adsorben (Deinstrop, Elke H,2007).
KLT dapat digunakan jika :
1. Senyawa tidak menguap atau tingkat penguapannya rendah.
2. Senyawa bersifat polar, semi polar, non polar, atau ionik.
3. Sampel
dalam jumlah banyak harus dianalisis secara simultan, hemat
biaya, dan dalam jangka waktu tertentu.
4. Sampel
yang akan dianalisis akan merusak kolom pada Kromatografi Cair (KC) ataupun
Kromatografi Gas(KG).
5. Pelarut
yang digunakan akan mengganggu penjerap dalam kolom Kromatografi Cair.
6. Senyawa
dalam sampel yang akan dianalisis tidak dapat dideteksi dengan metode KC
ataupun KG atau memiliki tingkat kesulitan yang tinggi.
7. Setelah
proses kromatografi, semua komponen dalam sampel perlu dideteksi (berkaitan
dengan nilai Rf).
8. Komponen
dari suatu campuran dari suatu senyawa akan dideteksi terpisah setelah
pemisahan atau akan dideteksi dengan berbagai metode secara bergantian
(misalnya pada drug screening). 364
9. Tidak
ada sumber listrik. KLT digunakan secara luas untuk analisis solute-solute
organic terutama dalam bidang biokimia, farmasi, klinis, forensic,baik
untuk analisis kualitatif dengan cara membandingkan nilai Rf solut dengan nilai
Rf senyawa baku atau untuk analisis kualitatif (Gandjar IG., 2008).
·
Fraksinasi
Ekstrak awal merupakan cam puran dari berbagai
senyawa. Ekstrak awal sulit dipisahkan melalui
teknik pemisahan tunggal untuk mengisolasi
senyawa tunggal. Oleh karena itu, ekstrak awal
perlu dipisahkan ke dalam fraksi yang memiliki
polaritas dan ukuran molekul yang sama. Fraksinasi dapat dilakukan dengan metode ektraksi cair-cair atau dengan kromatografi cair vakum (KCV), kromatografi kolom (KK), size-exclution chromatography
(SEC), solid-phase extraction (SPE) ( Sarker SD, dkk.,
2006).
·
Isolasi Senyawa
Faktor yang perlu diperhatikan sebelum melakukan isolasi adalah
sifat dari senyawa target yang ada dalam ekstrak awal atau dalam fraksi. Sifat
umum molekul yang dapat membantu proses isolasi
Ekstraksi, Pemisahan Senyawa, dan Identifikasi ... 365 yaitu
kelarutan (hidrofilisitas atau hidofobisitas), sifat asam-basa, muatan,
stabilitas, dan ukuran molekul. Sifat ekstrak juga dapat membantu dalam
pemilihan metode isolasi yang tepat. Misalnya, suatu ekstrak metanol atau
fraksi dari suatu ekstrak mengandung senyawa polar lebih baik dilakukan reversed
phase HPLC (RPHPLC). Berbagai sifat fisika dari ekstrak juga dapat
ditentukan dengan beberapa
percobaan berikut (Sarker SD, dkk., 2006):
·
Metode Identifikasi
Identifikasi golongan senyawa dapat dilakukan dengan uji
warna, penentuan kelarutan,
bilangan Rf dan ciri spectrum UV (Harborne,
1998). Identifikasi yang paling penting dan
digunakan secara luas ialah pengukuran
spektrum serapan dengan menggunakan
spektrofotometer. Pengukuran ini tidak merusak
senyawa dan senyawa dapat dipakai lagi untuk
uji-uji yang lain. Seringkali gabungan kromatografi dan spektrofotometri memungkinkan fraksinasi menjadi sempurna terhadap campuran alami yang sangat kecil jumlahnya dan identifikasi setiap komponennya secara pasti. Tiga jenis spektrum
serapan telah dikenal yaitu sinar tampak,
ultraviolet dan inframerah. Kesamaan spektrum
inframerah suatu senyawa murni yang 366 tidak diketahui
dengan senyawa pembanding dapat dianggap
sebagai bukti bahwa kedua senyawa itu sama.
Spektrum serapan ultraviolet-visibel tidak
didasarkan pada getaran atom dalam molekul
akan tetapi pada kenyataannya elektron
tertentu
yang terikat longgar dapat ditingkatkan ke arah energi yang lebih
tinggi dengan menyerap radiasi dengan panjang gelombang tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
Humana Press Inc.
2006. hal. 31-5 Sarker SD, Latif Z,
& Gray AI. 2006. Natural products
isolation. In: Sarker
SD, Latif Z, & Gray AI, editors. Natural Products Isolation.
2nd ed. Totowa (New Jersey). Humana Press Inc. hal. 6-10, 18. Seidel V., 2006.
Initial and bulk extraction. In: Sarker SD, Latif Z, & Gray AI, editors. Natural
Products Isolation. 2nd ed. Totowa (New Jersey). Humana Press Inc. hal.
31-5. Silverstain,R.M., Webster,F.X.,
(1998), Spectrometric Identification Of Organic Compound, sixth edition, John
Wiley& Sons,Inc,US, hal 71-74.
Talamona A. 2005. Laboratory Chromatography Guide. Büchi
Labortechnik AG.. Switzerland. Hal 12. Mulja M.
1990. Aplikasi Spektrofotometer UV-VIS. Mecphiso. Surabaya. Hal 3.